Senin, 06 Februari 2012

Dangdut di pagi hari...

Pagi ini, berhubung suami sedang tugas ke luar pulau sejak kemarin, maka aku pun memanfaatkan jasa transportasi umum.
Bukan! Aku bukan sedang naik angkot yang dengan hebohnya menyetel lagu dangdut di pagi hari nan macet ini...
Karena rumahku dekat dengan pool salah satu taksi, maka aku pun memesan taksi untuk menjemputku ke rumah dan membawaku ke kantor.
Dan inilah aku... Berada dalam taksi yang -entah kenapa- sopirnya menyetel salah satu radio yang menyiarkan musik dangdut... :D

Eh, aku bukannya anti dengan lagu dangdut loh! Hanya saja kok sepertinya kurang pas kalau di pagi yang macet ini si sopir menyetel lagu dangdut.
Membuat kepalaku sedikit pusing karena semalam tidur terlalu larut dan pagi ini bangun lebih pagi dari biasanya...

Aku lebih memilih mendengarkan lagu-lagu pop yang dapat membuatku ikut bersenandung kecil, tapi apa daya ya..aku berusaha menghormati pilihan si sopir...

~ kitty ~
*yang berusaha menikmati alunan dangdut sepanjang perjalanan macet menuju kantor

Galau ??

Just wanna say "good nite" to my blog :)
Weekend yg sedikit menghadirkan kegalauan...
Suami yg dinas (dadakan) ke luar pulau...
Ditambah baby-boy yg baru saja terlelap...
Plus... Playlist Mustang yang dini hari ini bener-bener hanya seputar Galau... Galau... dan Galau... (Kalau kata penyiarnya sih: Galau Jamaah)

~ kitty ~
* yang merindukan kehangatan suami tercinta *

Sabtu, 04 Februari 2012

Imunisasi Campak di usia 7 bulan

2 (dua) hari lalu, tepatnya tanggal 1 Februari 2012, Danny-boy tepat berusia 7 bulan dan disaat yang bersamaan bertepatan dengan jadwal imunisasi campaknya yang pertama.

Mungkin sebagian mama ada yang bingung, karena biasanya imunisasi campak untuk pertama kalinya diberikan kepada bayi saat berusia 9 bulan (dan ini juga yang tercantum dalam jadwal imunisasi IDAI - Ikatan Dokter Anak Indonesia). Namun karena jadwal imunisasi campak tersebut sudah diberikan sejak imunisasi DPT terakhir di pertengahan bulan November 2011 lalu, aku pun tetap mengikuti jadwal tersebut. Yang sempat menjadi kekhawatiranku adalah karena saat itu Danny-boy masih batuk (hanya batuk ringan sisa-sisa dari bat-pil'nya 3 minggu yang lalu), karena sejauh pengetahuanku, untuk menerima imunisasi campak itu sang bayi seyogyanya dalam kondisi benar-benar sehat.

Akhirnya aku (ditemani suami, dan kedua nenek Danny-boy) pun memutuskan agar tetap membawa Danny-boy untuk imunisasi campak. Sebelum disuntik, aku beritahukan kalau saat itu Danny-boy masih ada batuk sekalipun memang jarang, dan benar saja.. Danny-boy langsung diperiksa dan setelah dipastikan kondisinya sehat, imunisasi campak pun dilakukan.

Yang menarik adalah: sesaat sebelum jarum suntik menembus lengan kirinya, Danny-boy masih asyik tertawa oleh mimik wajahku yang sengaja kubuat komikal. Nah, begitu jarum suntik itu bersarang di lengannya, Danny-boy langsung mewek, tapi ternyata hanya 5 detik saja, setelah itu dia asyik tertawa kembali. Ah... betapa bangga dan senangnya hati ini melihat pria kecilku itu begitu berani ^^.

Pasalnya, sebelum tiba giliran Danny-boy diimunisasi, ada seorang bayi laki-laki yang juga berusia 7 bulan mendapat suntikan imunisasi campak juga. Namun sang bayi terus saja menangis sekalipun suntikan imunisasi sudah selesai dilakukan. Sang suster "membocorkan" bahwa sebelum disuntik pun bayi itu sudah menangis dan tambah menangis keras ketika sedang dan setelah disuntik.

Sesampainya di rumah, Danny-boy langsung asyik tummy-time, bahkan menggumbar tawa dan sempat asyik bergitar-ria dipangkuan sang papa.




Oh iya, sehari setelah imunisasi campak tersebut, aku menanyakan kepada Opa Dr. Hardiono dan Dr. Pratiwi melalui twitter mereka (@hardiono dan @drtiwi) mengenai imunisasi campak Danny-boy diusianya yang baru 7 bulan itu serta imunisasi Hib dan PCV susulan untuk Danny-boy, mengingat ketika jadwalnya imunisasi Hib dan PCV Danny-boy sedang dalam kondisi kurang sehat sehingga aku memutuskan untuk men-skip jadwal tersebut. Berikut ini adalah jawaban mereka berdua via twitter:

hardiono Hardiono Pusponegoro
Tidak apa2. RT @clodiholic: Opa dr @hardiono jadwal imun IDAI u/ campak kan usia 9bln ya? tp by sy (7bln) kmrn sdh jadwalnya. & stlh itu...



drtiwi dr ayu partiwi
Ok,mmr 15bl ya"@ClodiHolic: @drtiwi jadwal imun IDAI u/ campak kan usia 9bln ya? tp by sy (7bln) kmrn sdh jadwalnya



drtiwi dr ayu partiwi
"1bl stelahnya aja @ClodiHolic: @drtiwi kmrn by sy (7bln) diimun campak, blhkah disusulkan imun Hib+PCV? Sebaiknya diusia brp? Thx"



~ kitty ~
*yang sangat bangga dengan Danny-boy yang selalu ceria dalam setiap kesempatan

Rabu, 01 Februari 2012

Sekolah Dini Merangsang Kecerdasan

Hari ini ada event Temu Komunitas yang diadakan oleh majalah Ayahbunda di Pertamina dengan tema "Sekolah Dini Merangsang Kecerdasan".

Event ini dibuka oleh Tenik Hartono, Editor in Chief'nya Ayahbunda dan dibawakan oleh Psikolog Rose Mini.

Berikut ini adalah cuplikan live tweet'nya yang langsung bersumber dari @Ayahbunda

1. Semua ortu ingin anaknya cerdas. Tpi stimulasi apa yg sudah Anda berikan di rumah? #SekolahDini

2. Pastikan ortu adl org yg pertama memberikan stimulasi pd anak #SekolahDini

3. Otak anak di bawah 5 th spt spons punya byk pori2 yg akan mudah menyerap. Berikan stimulai yg tepat #SekolahDini

4. Jgn byk melarang! Biarkan anak main hujan,coret tembok. Krn anak belajar dr pengalaman #SekolahDini

5. #SekolahDini dpt membantu merangsang kecerdasan anak, tpi bukan pengganti orangtua

6. Selama di rumah ada yg bisa menjaga&beri stimulasi, anak tak harus #SekolahDini Jadilah ortu yg kreatif!

7. #SekolahDini jg bisa dilakukan di rumah meski brsm pengasuh. Ortu bantu buat program

8. Memilih #SekolahDini perhatikan kesiapan anak, ortu & kondisi sekolah

9. Pilih #SekolahDini yg punya program aktivitas yg menggembirakan dan edukatif

10. Pastikan guru #sekolahdini terlatih, ekspresif dan sensitif pd kebutuhan anak. Pilih yg turnovernya tdk tinggi

11. Pilih lokasi #SekolahDini yg strategis dekat dgn rumah/tmp ibu bekerja.

12. Pilih #SekolahDini yg memiliki arena bermain luas&aman yg merangsang kreativitas.

13. Pilih #SekolahDini yg punya jml guru/pengasuh seimbang dgn jml anak didik.

14. Pilih manajemen #SekolahDini yg konsen dgn pendidikan anak bukan semata2 prioritas bisnis.

15. Anak paling suka distimulasi lewat hal2 yg dia suka.Mis, baca buku ttg cerita tokoh kartun yg sedang dia suka #SekolahDini

16. Jgn paksa/buru2 minta anak belajar baca tulis hitung. Tunggu sampai dia siap #SekolahDini

17. Setiap anak punya perkembangan yg berbeda.Jgn membandingkan, berikan saja stimulasi yg benar dgn tepat #SekolahDini

18. Kemampuan intelektual tdk cukup membuat anak berhasil, perlu kepandaian interpersonal #SekolahDini

19. Anak siap #SekolahDini adl yg sudah mandiri, mis.bisa pipis/pup/makan sendiri.

20. Ingat, #SekolahDini bukan oven ajaib yg bisa mengubah anak dgn cepat. Ortu perlu berperan aktif!

21. Pastikan #SekolahDini membuat anak bahagia. Sesuaikan sekolah dgn karakter anak.

Nah... klo melihat dari live twit di atas, sebenernya nda WAJIB hukumnya batita sudah dimasukkan ke dalam PG (play group) bahkan ada juga yang sudah memasukkan bayi'nya ke dalam baby class...

Untuk seorang SAHM (Stay At Home Mom) alias Ibu Rumah Tangga yang tidak bekerja kayanya lebih baik menstimulasi si kecil di rumah ya ketimbang menyekolahkannya di usia dini (baby/batita), karena selain bisa menghemat biaya, kita juga akan semakin dekat dengan si kecil dan dapat secara langsung memantau perkembangannya.

Apakah seorang Working Mom tidak bisa melakukan hal yang sama? Siapa bilang tidak bisa? Tentu saja bisa! Selama masih ada yang menjaga dan mangasuh si kecil di rumah, Working Mom pun tetap dapat menerapkan "Sekolah Dini" kepada si kecil. Cukup dengan memberikan instruksi apa saja yang perlu dipelajari si kecil selama di rumah (semacam kurikulum sederhana dan jadwal pelajaran singkat) kepada sang pengasuh/penjaga, baik itu baby sitter/nenek/tante dll.

Kalau saya pribadi biasanya saya berpesan kepada mama saya (yang kebetulan memang menjaga si kecil saat saya dan suami kerja) untuk apa-apa yang perlu distimulasi kepada si kecil. Hasilnya? Baby boy saya (7 months) tergolong aktif, lincah dan memiliki perkembangan sosial maupun motorik halus & kasar yang sangat baik.

Kuncinya hanya satu: terus berikan stimulasi pada si kecil tanpa henti!

Selamat mencoba!!

~ kitty ~